Gara-Gara Dua Nyawa Melayang
JOMBANG - Menyusul jatuhnya korban jiwa pada Minggu (01/2), akhirnya praktek dukun tiban, Muhammad Ponari (10) ditutup. Kepolisian Sektor (Polsek) Megaluh terpaksa menutup paksa karena dalam sepekan dua nyawa melayang gara-gara antre berobat ke bocah kelas III Sekolah Dasar (SD) tersebut.
“Hingga dua hari ini, jumlah korban yang meninggal gara-gara berdesakan antre sudah dua orang. Pertama, Rumiadi (58) asal Kediri dan Nurul Miftadin (42) asal Jombang. Untuk sementara praktik pengobatan yang dilakukan Ponari kita tutup,” terang Kapolsek Megaluh, AKP Sutikno di Mapolsek setempat.
Kronologis kejadian, Nurul Miftadin, korban kedua asal Dusun Kedung Timongo, Desa/Kecamatan Megaluh Jombang, berkeinginan mengobati sakit jantungnya yang tak kunjung sembuh. Dengan keyakinan penuh, Nurul pun rela berdesakan ikut antre diantara ribuan pasien lainnya.
Begitu tiba gilirannya, Nurul pun langsung diobati oleh Ponari. Dengan berbekal sebuah batu ceper berbentuk elips sebesar telur ayam buras itu, Ponari segera memberikan pengobatan kepada Nurul.
“Eh nggak taunya, setelah diobati dan berjalan pulang, tiba-tiba dia (Nurul, red) jatuh lemas hingga akhirnya meninggal dunia,” ujar Saifud, warga setempat.
Peristiwa mengejutkan itupun langsung dilaporkan warga ke kepolisian setempat. Tanpa menunggu lama, mayat Nurul dilarikan ke RSUD Jombang untuk dilakukan otopsi.
“Untuk menghindari jatuhnya korban lebih banyak, kita langsung koordinasi dan disepakati praktek dukun Ponari ditutup sementara,” tambah Sutikno menegaskan.
Seperti diketahui, Muhammad Ponari, bocah kelas III SD, secara tiba-tiba dapat menyembuhkan berbagai macam jenis penyakit. Keahlian yang sebelumnya tidak dimilikinya tersebut, berawal dari sebuah kejadian di saat hujan deras.
Pada saat itulah, Ponari menemukan batu berwarna coklat sebesar telur ayam buras. Anehnya, dengan batu ajaib temuannya itu, Ponari berhasil menyembuhkan penyakit dengan air yang telah dicelupi batu ajaib tersebut.
“Setelah itu, airnya diminumkan ke orang yang berobat,” kata warga setempat yang telah membuktikan ‘kesaktian’ Ponari dengan batunya.
Seiring dengan tersiarnya kabar itu, sudah hampir dua pekan ini, rumah Ponari dijejali para pengunjung yang ingin berobat. Mereka rela berdesakan untuk mendapatkan air pengobatan yang dicelupi batu ceper Ponari itu. “Yang berobat tidak hanya dari Jombang saja. Banyak juga yang dari luar kota dan daerah,” seloroh warga lainnya. abd/bej/mo
Bookmark this post: | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
0 komentar:
[+/-]Click to Show or Hide Old Comments[+/-]Show or Hide Comments
Posting Komentar
Komentar Anda ?