JOMBANG – Dari 9.845 pelamar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), sebanyak 2.600 orang dinyatakan gagal mengikuti tes CPNS Jombang 2008, hari ini. Mereka yang tidak dapat mengikuti ujian tertulis tersebut dikarenakan tidak memenuhi syarat (TMS) yang ditetapkan.
Kabid Pengembangan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Jombang, Drs. Soestiyonadi mengatakan, para pelamar yang gagal mengikuti tes CPNS tersebut rata-rata kurang memenuhi syarat administrasi lamaran. Dari seleksi yang dilakukan, pihaknya hanya mendapati 7.135 pelamar yang layak mendapat ‘tiket’ ujian CPNS.
“Dari jumlah pelamar itu kita seleksi dengan menggunakan sistem manual dan komputerisasi,” aku Soestiyonadi di ruangannya, Rabu (10/12) siang.
Sebenarnya, kata Soes, panggilan akrab Soestiyonadi, jumlah pelamar yang terseleksi mengikuti ujian CPNS mengalami penggelembungan. Menurutnya, pembengkakan tersebut karena adanya perubahan bentuk persyaratan yang diajukan para pelamar
“Selain itu, komplain persyaratan yang dilakukan para pelamar ikut mempengaruhi jumlah pelamar sebelumnya yang tercatat sebanyak 7.108 orang. Karena ada tambahan 27 pelamar susulan itu, kini jumlahnya berkembang menjadi 7.135 pelamar yang mengikuti tes CPNS,” terangnya rinci.
Lebih jauh Soes mengatakan, kegagalan para pelamar CPNS dalam seleksi tes akibat sering ditemukannya dobel persyaratan lamaran. Disamping itu, para pelamar kurang memperhatikan ketentuan yang disyaratkan dalam pengiriman berkas lamaran.
“Dengan terpaksa mereka yang kurang dan salah melampirkan persyaratan lamaran kita coret tidak ikut tes hari ini," terang Soes.
Sementara itu, BKD Jombang telah menyediakan 25 lokasi sekolah yang digunakan untuk tempat pelaksanaan tes CPNS. Dari ruang-ruang sekolah tersebut, para pelamar akan dibekali nomor tes yang telah disediakan oleh panitia.
“Mereka tinggal mencocokkan nomor tes dan ruangan masing-masing,” ujarnya.
Seperti diketahui, rekrutmen CPNS Jombang yang dibuka sejak 18 - 28 Nopember 2008 lalu itu menyediakan tiga bidang tenaga dalam 332 formasi yang dibutuhkan. Dari 332 formasi tersebut, paling banyak dibutuhkan adalah tenaga guru sebanyak 235 orang. Sedangkan untuk pengisian tenaga kesehatan dibutuhkan 61 orang dan 36 orang diharapkan mengisi formasi untuk tenaga teknis. abd
Bookmark this post: | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
0 komentar:
[+/-]Click to Show or Hide Old Comments[+/-]Show or Hide Comments
Posting Komentar
Komentar Anda ?