ANTI free sex & film porno Indonesia
indonesia

Kunjungan

KPK
Photobucket
Jangan Tunggu Lama ! Pasang Iklan Disini...

Gila, Polisi Gebuk Devid !


Inilah surat tulisan tangan Devid penuh dengan pengakuan siksaan polisi. Siapa yang lebih biadab ?


Masihkah Polisi Berkelit ?

JOMBANG - Surat yang ditulis Devid Eko Prianto (19) menggambarkan, bahwa dirinya tidak bersalah dan terlibat dalam pembunuhan M. Asrori. Surat sederhana dengan tulisan tangan tersebut, Devid mengaku disiksa saat penyidik Polsek Bandar Kedungmulyo memeriksanya.

Ibunda Devid, Siti Rohana mengaku, surat itu ia terima seminggu setelah hakim mengetok palu vonisnya. Tepatnya ketika Siti dan keluarga membesuk alumnus SMK PGRI 1 Kertosono di LP Jombang.

Bahkan diakhir tulisannya, lelaki kelahiran 13 Desember 1988 ini berani bersumpah menyebut nama Allah Swt dan Al-Qur'an, jika ia tidak melakukan perbuatan biadab yang dituduhkan itu.

"Saya di paksa oleh polisi untuk mengakuinya," tulis Devid.

Bukan hanya itu, dalam surat yang masih disimpan oleh Siti Rohana tersebut, Devid juga mengaku telah di pukuli sampai babak belur dan ditodong pistol oleh salah seorang anggota polsek Bandar Kedungmulyo. Todongan senpi itu diarahkan tepat di perut dan kepalanya. Tulisan tangan dengan tinta hitam tersebut tergambar di kertas ukuran 20x25 centi, Devid mengaku tersiksa karena dikeroyok dan digebuki.
Berikut petikan asli surat Devid :

Saya bernama Devid Eko P menyatakan bahwa saya tidak tau dan tidak melakukan perbuatan pembunuhan terhadap Muh Asrori.

Dan saya berani bersumpah demi Allah, demi Al-Qur'an, dan demi langit dan bumi saya benar-benar dan sejujurXXnya tidak melakukan semua, dari awal sampai ahkir.

Saya tidak kuat atas pukulan bapak pulisi bandar. Saya dipukuli sampai babak belur dan bahkan bapak pulisi menodongkan pistolnya ke perut saya dan ke kepala saya.

Dan akhirnya saya asa-asalan menjawab keterangan palsu lantaran saya dipukulin terus bertubi2 tiada henti.

Dan wakti saya disidik sama Imam Khambali saya dipaksa untuk megakuinya padahal didalam hati saya tidak berbuat apa-apa.

Dan waktu rekontruksi saya merasa tidak melakukan itu. Semua yang saya lakukan hanyalah unsur paksaan. Dan waktu saya dipertemukan sama Sugik saya disuruh jawab "ya".

Dan waktu sidang saya dihasut orang untuk melibatkan Maman Sugianto ikut dalam pembunuhan ini. Padahal yang sebenarnya saya tidak tau apa-apa dan tidak mengerti apa-apa.

Saya berani disumpah apapun dan disaksikan kedua orang tua saya dan keluarga saya. Saya benar-benar tidak tau dan tidak melakukan pembunuhan ini.
abd/mo/bej
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

0 komentar:

[+/-]Click to Show or Hide Old Comments

Posting Komentar

Komentar Anda ?

Mampir Donk


ShoutMix chat widget
Photobucket
 

Copyright 2009 All Rights Reserved Magazine 4 column themes by One 4 All