ANTI free sex & film porno Indonesia
indonesia

Kunjungan

KPK
Photobucket
Jangan Tunggu Lama ! Pasang Iklan Disini...

Limbah Plastik Racuni 21 Siswa, DLHK Diam



TEMBELANG – Hingga saat ini, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Jombang tak juga merespon keluhan warga Desa Pesantren, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang atas limbah pabrik plastik di desa setempat. Keresahan warga tersebut kian menjadi-jadi setelah aroma limbah tersebut mengakibatkan keracunan 21 siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Syafaat di Desa Pesantren, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang, Rabu (17/4) kemarin.


Akibat dari bau menyengat dari limbah pabrik plastik yang berlokasi tepat di depan sekolah MI Syafaat tersebut membuat puluhan siswa yang keracunan tidak dapat melakukan proses belajar mengajar di sekolah mereka. Sayangnya, kendati pihak sekolah berkali-kali mengajukan protes pada pemilik pabrik, namun aktivitas pengolahan limbah plastik tersebut tetap saja tak dihentikan.


Lebih lanjut Misbachul Munir mengatakan, sejak pabrik pengolahan plastik yang tak berpapan nama itu beroperasi dua bulan lalu, puluhan siswanya sudah merasakan dampak limbahnya. Bau sengak dan menyedak di tenggorokan yang sudah lama ditimbulkan oleh pabrik plastik itu membuat beberapa siswa muntah-muntah.


“Dan siswa juga mengaku pusing-pusing. Sudah tak terhitung lagi berapa siswa kami yang sakit akibat bau limbah ini. Pokoknya kita minta aktivitas pabrik dihentikan !,” tandas Misbachul.


Apalagi Misbachul juga mengaku, tiga siswa kelas III terpaksa dipulangkan karena muntah-muntah di kelas saat mengikuti pelajaran. Ketiga siswa perempuan yang keracunan tersebut adalah Dahlia Dwi Setyaningru, Ruri Ainun Masruroh dan Dian Setyo Wati.


“Mau gimana lagi, terpaksa ketiga siswa saya itu kita pulangkan karena muntah-muntah dan mengaku pusing. Sempat kita rawat sementara di UKS,” keluhnya.


Dari catatan yang ada, Misbachul menyebut sebanyak 21 siswa terpaksa tak masuk sekolah selama seminggu akibat terkena penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA). Ia meyakini, penyakit yang diderita puluhan siswanya itu akibat terkena bau limbah pabrik plastik.


“Kasusnya sama, setelah sakit, mereka tak bisa sekolah. Rata-rata 21 siswa ini sudah tak masuk sekolah sekitar seminggu ini,” ungkap Misbachul. “Kalau pabrik ini dibiarkan terus beroperasi, saya yakin korban berikutnya akan banyak berjatuhan,” tebaknya.


Menurutnya, pemilik perusahaan pernah berjanji untuk menghentikan aktivitas pabrik. Namun tak beberapa lama lagi, pabrik tersebut kembali beroperasi. “Mungkin mereka sengaja menyembunyikan proses produksinya dari depan pabrik ke bagian belakang,” yakin Misbachul.


Ternyata, korban yang berjatuhan akibat limbah pabrik plastik tersebut tak hanya siswa MI Syafaat saja. Sejumlah warga di sekitar pabrik juga mengeluhkan bau limbah tersebut. Harianto, seorang dari warga desa setempat mengatakan, beberapa warga sudah banyak yang jatuh sakit dan mengidap ISPA lantaran sudah dua bulan ini menghirup bau tak sedap limbah pabrik plastik.


“Sudah berkali-kali kami minta dan protes kepada pabrik untuk menutup operasionalnya, tapi tetap saja tak digubris. Malah kita juga sudah laporkan kasus ini ke pihak terkait. Tapi tetap saja nggak ada tindaklanjut, khususnya kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK). Kami mempertanyakan keseriusan mereka. Kenapa DLHK memberikan ijin pendirian pabrik di tengah lingkungan warga ? Ini yang kita tuntut kepada DLHK,” gerutu Hari.

Kepada Mojokerto Pagi, ia juga mengaku telah melaporkan hal ini kepada Pemkab Jombang dan DPRD setempat. Namun laporan yang mengatasnamakan warga tersebut tak juga ditangani dua lembaga tertinggi di Kabupaten Jombang itu. Diakuinya, aroma busuk dan menyengat dari limbah pabrik plastik itu sebenarnya sudah lama dikeluhkan oleh warga setempat.


“Tapi ya gitu, nggak juga ditangani secara serius ! Bahkan kita juga pernah melayangkan surat kepada DPRD dan Pemkab Jombang, tapi sampai saat ini tidak ada juga penyelesaian, apalagi Dinas Lingkungan Hidup (DLHK, red),” geramnya.


Sayangnya, saat harian ini akan melakukan konfirmasi, pihak perusahaan menolak ditemui. Petugas keamanan pabrik langsung menutup pintu gerbang dan berusaha masuk ke areal pabrik. abd

Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

0 komentar:

[+/-]Click to Show or Hide Old Comments

Posting Komentar

Komentar Anda ?

Mampir Donk


ShoutMix chat widget
Photobucket
 

Copyright 2009 All Rights Reserved Magazine 4 column themes by One 4 All