Selain terkesan klasik, beberapa gambar perseorangan dari mereka yang ngebet jadi Bupati di Pilkada Jombang, 23 Juli depan dinilai sangat menggangu keindahan kota. Para aktivis LSM tersebut mengatakan, Jombang sebagai kota Adipura sudah tercoreng dengan aksi mejeng dan pamer ganteng dari para personal tersebut.
Poster wajah 'Bupati' berbagai ukuran itu, menurut Miftachul Anshori, aktifis Lakpesdam NU Jombang sudah meresahkan masyarakat. Disamping mengganggu pemandangan, cara pemasangan gambar diri di beberapa sudut jalan itu semakin menambah kumuh tatanan kota.
”Tidak menarik dan tidak mencerdaskan rakyat. Rakyat semakin muak dan tatanan kota juga semakin kumuh dan mengganggu keindahan,” cercanya dalam sebuah talk show di salah satu radio swasta di Jombang, Senin (14/4) malam.
Pernyataan senada juga dikemukakan oleh Husen. Sekretaris ICDHRE Jombang ini mengatakan, pemasangan baliho para pribadi yang berniat ikut bersaing di Pilkada Jombang 2008 sangat kontradiktif dengan penggusuran pedagang kaki lima (PKL) saat penilaian adipura beberapa waktu.
”Dulu PKL yang bekerja karena alasan ekonomi digusur demi Adipura, sekarang banyak baliho (liar) kok dibiarkan saja ! Padahal jelas-jelas mengganggu keindahan,” timpal mantan aktifis PMII ini berapi-api.
Tak ubahnya dengan Husein. Setali tiga uang, Direktur Lingkar Indonesia Untuk Keadilan (LINK) Jombang, Aan Anshory berharap, para pribadi calon kontestan Pilkada Jombang mampu menunjukkan perilaku politik yang mencerdaskan masyarakat. ”Kampanye memang penting, tapi kan tidak hanya dengan cara begini (pasang gambar, red),” kritiknya lugas.
Secara keseluruhan, baik narasumber maupun pendengar yang turut serta dalam diskusi tersebut sama-sama mengungkapkan kritik terkait maraknya pemasangan baliho para calon kontestan. Acara tersebut juga dihadiri oleh pengurus WKK, Agus Makhrus, Ketua ABPEDSI Jombang, Sugianto serta Ketua Lembaga Pengembangan Pertanian NU Jombang, M. Subhan.
”Daripada membuat baliho, kan lebih baik diberikan masyarakat miskin, masalahnya jelas, rakyat butuh bukti bukan janji,” tandas M. Subhan, diakhir acara.
Talk show bertajuk 'Jombang Jelang Pilkada 2008', beberapa aktifis LSM menyampaikan ungkapan kritisnya terkait dengan maraknya pemasangan baliho. Model kampanye dengan menampakkan gambar bakal calon Kepala Daerah dianggap sudah kelewat batas. abd
Bookmark this post: | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
0 komentar:
[+/-]Click to Show or Hide Old Comments[+/-]Show or Hide Comments
Posting Komentar
Komentar Anda ?