ANTI free sex & film porno Indonesia
indonesia

Kunjungan

KPK
Photobucket
Jangan Tunggu Lama ! Pasang Iklan Disini...

Pemantau Pilkada Sepi


KPUD Jombang Angkat Tangan


JOMBANG – Lebih dari sepekan ini Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jombang belum berhasil menjaring banyak pendaftar sebagai pemantau Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) Jombang. Ironinya, KPUD setempat menyatakan tidak bertanggungjawab atas minimnya para pendaftar pemantau Pilkada yang sebentar lagi bakal digelar bulan Juli depan.


Rentang pendaftaran yang dibuka sejak hari Senin (03/3) – Minggu (09/3) lalu, KPUD Jombang hanya mendapati 2 lembaga pemantau yang telah mengambil formulir di kantor KPUD Jombang. Masing-masing dari mereka, Sentra Komunikasi (Senkom) Mitra Polisi dan LSM Liberty, yang kemudian menyatakan mundur dari pendaftaran pemantau Pilkada di KPUD Jombang.


Tidak jelas penyebab pengunduran diri LSM Liberty dari daftar pemantau Pilkada Jombang. Namun, kabar terakhir menyebut, bahwa LSM Liberty menggagalkan dirinya menjadi pemantau Pilkada Jombang karena ingin mendaftar pemantau di KPUD Jatim.


Ketua Pokja Pemantau KPUD Jombang, Machwal Huda mengaku, pihaknya tidak mengetahui secara pasti alasan LSM Liberty mengundurkan diri dari pendaftar pemantau Pilkada di KPUD Jombang. Dikatakannya, KPUD Jombang tidak dapat mencegah keinginan LSM Liberty hengkang dari daftar dan mengembalikan formulir pendaftaran.


“Ya kita nggak bisa menghalangi, karena itu hak. Alasan pastinya kita kurang mengetahui, tapi katanya ingin daftar di propinsi,” jelasnya, Selasa (11/3) kemarin.


Lebih jauh diterangkan Machwal, KPUD Jombang tidak bertanggungjawab dengan sepinya peminat sebagai pemantau Pilkada di kantornya. Alasannya, sebagai penyelenggara pemilu di daerah, pihaknya sudah melakukan sosialisasi secara luas melalui berbagai media.


“Termasuk juga di radionya pemerintah daerah. Tapi mau gimana lagi, wong memang yang telah mengembalikan formulir dan menyerahkan proposal beserta kelengkapan persyaratan, ya cuma itu,” kelit Machwal.


Untuk tahap selanjutnya, menurut Machwal, pihaknya akan melakukan verifikasi dan akreditasi dari kedua pendaftar yang telah mengambil formulir. KPUD, kata Machwal, terpaksa memilih Senkom Mitra Polisi sebagai lembaga pemantau Pilkada di Jombang.


“Yang kita proses verifikasi atau akreditasi dari kedua pengambil formulir, ya Senkom Mitra Polisi itu,” kata pria bertubuh subur ini enteng.


Dijelaskan, Machwal, sesuai dengan tahapan yang telah ditetapkan KPUD, calon pemantau yang sudah menyerahkan persyaratannya, mulai diverifikasi sejak Senin (10/3) - 20 Maret 2008. Setelah itu, pihaknya baru melakukan pengumuman secara terbuka tentang penetapan lembaga pemantau Pilkada pada 21 Maret 2008.


“Senkom Mitra Polisi akan kita verifikasi dan pengumumannya kita keluarkan pada tanggal 21 Maret-nya,” jelas Machwal di ruangannya.


Ditanya tentang keberadaan para pemantau selain yang mendaftar di KPUD Jombang ? Machwal yang ditemui di ruangannya mengatakan, sangat bisa dimungkinkan muncul pemantau di Pilkada Jombang yang sebelumnya mendaftarkan diri di KPUD Jatim. Saat ini, para pendaftar pemantauan Pilkada di KPUD Jatim dilaporkan telah mencapai 44 lembaga.


Oo, sangat mungkin, sebagian juga akan berperan ganda. Sebagai pemantau Pemilihan Gubernur Jatim, sekaligus menjadi pemantau Pilbup di Jombang,” jelasnya.


Sementara, Romadlon, aktivis muda yang juga mantan Ketua PC IPNU setempat menyebut, minimnya pendaftar pemantau Pilkada di KPUD Jombang, lebih dikarenakan adanya perubahan visi di kebanyakan elemen masyarakat Jombang. Kepentingan pragmatisme, menurutnya, sudah sangat mendominasi orientasi banyak elemen.


“Yang saya tangkap dari situasi sekarang ini adalah, banyak teman-teman yang lebih memilih peran pada pemenangan calon daripada melakukan kerja-kerja yang lebih idealistik. Soalnya kalau dilirik dari sisi finansial lebih menjanjikan,” katanya.


Di tempat lain, menanggapi sepinya peminat pemantauan di KPUD Jombang, Ketua KNPI setempat, Musyafak mengatakan, bahwa hal itu wajar-wajar saja. Menurutnya, kondisi tersebut tidak akan mempengaruhi kualitas pelaksanaan Pilkada, terutama di Jombang pada 23 Juli mendatang.


“Masyarakat sekarang ini sudah memiliki daya kepekaan dan kritik yang kian maju. Keberadaan Panwas yang telah terbentuk beberapa waktu lalu, saya pikir sudah cukup bagi warga Jombang untuk terlibat dalam pengawasan pelaksanaan Pilkada,” tukas pria berkumis tipis ini tenang. abd

Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

0 komentar:

[+/-]Click to Show or Hide Old Comments

Posting Komentar

Komentar Anda ?

Mampir Donk


ShoutMix chat widget
Photobucket
 

Copyright 2009 All Rights Reserved Magazine 4 column themes by One 4 All