Operasi pertama yang dipusatkan di wilayah Pasar Legi Citra Niaga Jombang itu, para petugas merazia seluruh lorong pasar. Dari lorong-lorong pasar yang dianggap sering digunakan sebagai 'sarang' para gepeng itu, Satpol PP berhasil meringkus 10 gepeng berusia lanjut.
Begitu mendapati para gepeng, petugas langsung menaikkan ke mobil patroli dan truk untuk di bawa ke kantor Sat Pol PP. Diantara para gepeng yang tertangkap itu kebanyakan dalam kondisi sakit-sakitan. Akibatnya, petugas merasa kesulitan untuk mengangkut gepeng lanjut usia tersebut ke atas truk.
Tidak hanya itu. Setelah merazia kawasan Pasar Legi, petugas langsung bergerak kembali mengejar 'buruannya' ke sejumlah jalanan di wilayah kota. Di Jl. Merdeka Jombang, petugas mendapati satu gepeng lagi dengan usia lanjut dan berpenyakitan. Tak pandang bulu, meski mengalami kesulitan saat berjalan, namun petugas tak ambil pusing dan langsung mengangkut gepeng renta tersebut ke atas truk.
Puas dengan 'buruannya' di Pasar Legi dan Jl. Merdeka, petugas menyisir lagi kawasan simpang tiga. Sayangnya, di kawasan pertokoan yang kerap dijadikan 'rumah singgah' para gepang itu, petugas tak mendapati seorang pun gepeng yang mangkal. Tak ubahnya di Simpang Tiga, di kawasan Terminal Jombang pun, petugas terpaksa pulang dengan tangan hampa.
Setelah itu para gepeng yang ditangkap petugas di data di kantor Satpol PP setempat. Dua dari 11 gepeng yang diamankan tersebut, petugas kesulitan mendata kedua gepeng karena tidak bisa berkomunikasi dengan petugas. Bahkan petugas mendapatkan identitas nihil dua gepeng laki-laki dan perempuan itu.
Disela-sela operasi gepeng, Kepala Seksi Operasional (Kasi Ops) Kantor Satpol PP Kabupaten Jombang, Wiko F Diaz mengatakan, target dari operasi kali ini adalah para gepeng tak lagi mangkal di sejumlah titik tengah kota. Dijelaskannya, para gepeng tersebut langsung dikirim oleh petugas ke wilayah asal mereka masing-masing dan bukan dibuang seperti hasil razia sebelumnya.
“Setelah kita lakukan pembinaan, gepeng yang berasal dari Jombang kita panggilkan kepala desanya untuk menjemput mereka. Dan yang dari luar kota, kita titipkan armada bus yang menuju kota asal gepeng. Kita beri mereka uang saku untuk transport ke rumah masing-masing,” tandas mantan ajudan Bupati Jombang ini kepada Mojokerto Pagi.
Ditambahkan oleh Wiko, pihaknya kali ini mengalami banyak kesulitan untuk menangani hasil operasi gepeng. Pasalnya, para gepeng yang tertangkap itu sudah nenek-nekek dan tak bisa diharapkan untuk diberikan keterampilan.
“Karena usia mereka bukan usia produktif, terpaksa kita lakukan bimbingan melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Sosial (DPMS). Efek jeranya, kita pulangkan mereka ke kampung mereka masing-masing,” pungkasnya sembari menyebut bahwa para gepeng tua itu adalah wajah lama. abd
Bookmark this post: | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
0 komentar:
[+/-]Click to Show or Hide Old Comments[+/-]Show or Hide Comments
Posting Komentar
Komentar Anda ?