ANTI free sex & film porno Indonesia
indonesia

Kunjungan

KPK
Photobucket
Jangan Tunggu Lama ! Pasang Iklan Disini...

Terkait Bencana DBD


Pemkab Lambat, Dewan Saling Tuding


JOMBANG – Makin tak terkendalinya serangan wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Jombang, diduga akibat kurangnya keseriusan pemerintah daerah dalam penanganan. Terbukti, keganasan serangan nyamuk Aides Aigepty yang berulangkali membawa kematian penderita DBD, tak juga meyakinkan instansi terkait melakukan percepatan penanganannya.


Ditambah lagi, data yang tertera di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jombang dan Rumah Sakit Daerah (RSD) setempat, menunjukkan angka pertumbuhan kasus DBD terus meningkat. Untuk kasus kematian akibat DBD saja, dalam rentang Januari – Februari 2008, terhitung sebanyak 19 penderita meninggal dunia. Uraian data tersebut bukan termasuk rangkaian jumlah pasien penderita DBD yang diprediksikan terus berdatangan ke RSD Jombang.


Kasus terakhir serangan DBD yang mengakibatkan kematian, dialami seorang bocah berusia 3,5 tahun, Muhammad Afan Zunuzul Ahma, asal Desa Mancar, Kecamatan Peterongan Jombang. Tewasnya, anak pasangan Sugeng Arifin (37) – Maria Ulfa (30), Rabu sore lalu menjadi bukti pemerintah setempat lambat dalam penanganan.


Ironinya, gaung penerbitan Peraturan Daerah (Perda) DBD yang diharapkan menjadi pijakan untuk mengatasi DBD, hingga kini tak jelas arahnya. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat dan pihak eksekutif dinilai kurang sigap menyikapi persoalan tersebut. Lucunya, ketika menanggapi masalah tersebut, anggota dewan terkesan kekanak-kanakan dengan saling tuding sesama anggota di komisi.


Ranahnya itu Komisi D bukan Komisi A. Dan selama ini Komisi D juga belum memberikan laporan mengenai pembahasan Perda DBD itu,” tangkis Joko Triono anggota Komisi A DPRD Kabupaten Jombang ketika dimintai komentar atas kelambatan pembuatan aturan hukum daerah tersebut.


Seharusnya menurut Joko, yang memiliki inisiatif untuk mempercepat pembahasan pembuatan Perda DBD adalah Komisi D. Pihaknya dalam hal ini hanya sebatas menelaah yang kemudian disampaikan ke pimpinan DPRD untuk dibahas bersama.


Jadi jangan salah, selama ini kita diam saja karena belum ada inisiatif dan masukan dari Komisi D,” kelitnya lagi.


Sayangnya, saat hal ini akan dikonfirmasi ke Komisi D tidak ada di tempat. Diketahui, seluruh anggota komisi yang membidangi kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan ini tengah bepergian ke Bali. Tidak jelas maksud dan tujuan kunjungan wakil rakyat itu ke pulau Dewata. Namun, menurut sumber di kesekretariatan DPRD setempat, kesemua anggota dewan melaksanakan tugas kunjungan kerja.


Kalau kemarin kan Komisi A ke Batam selama 3 hari, dan sekarang bapak-bapak dari Komisi C dan D yang bertugas ke Bali. Waduh, pastinya saya nggak tahu Mas, yang jelas kunjungan kerja,” ungkap seorang staf Setwan yang menolak ditulis namanya.


Mengacu dari Daftar Isian Kegiatan (DIK) tahunan DPRD Kabupaten Jombang, pada hari Rabu – Jum'at, seluruh anggota Komisi D 'jalan-jalan' ke Tabanan, Bali. Tertulis pada tanggal 20 – 22 Februari 2008 itu, para anggota Komisi D melaksanakan tugas tentang P2SPP di pulau Dewata.


Di lain tempat, Wakil Bupati (wabup) Jombang, Ali Fikri mengaku prihatin atas jatuhnya korban jiwa akibat keganasan DBD di Kabupaten Jombang. Melalui selulernya, ia menyayangkan Dinkes setempat tidak segera mengambil tindakan terhadap melambungnya angka kematian akibat DBD.


Gunakan saja anggaran yang sudah kita sediakan Rp 3 M. Anggaran itu bisa dicairkan sewaktu-waktu jika memang diperlukan. Itu kan dana tak terduga dari APBD yang dialokasikan untuk penanganan bencana, termasuk DBD. Kenapa ditunda-tunda ?” herannya. abd

Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

0 komentar:

[+/-]Click to Show or Hide Old Comments

Posting Komentar

Komentar Anda ?

Mampir Donk


ShoutMix chat widget
Photobucket
 

Copyright 2009 All Rights Reserved Magazine 4 column themes by One 4 All