ANTI free sex & film porno Indonesia
indonesia

Kunjungan

KPK
Photobucket
Jangan Tunggu Lama ! Pasang Iklan Disini...

DBD Mengganas, Bocah 8 Tahun Tewas


Foto kenangan Ichlasul Amal (kiri gemuk, red) bersama temannya.


Dropping 6 Kantung Trombosit Dari Surabaya


JOMBANG - Setelah 6 hari di rawat di Rumah Sakit Daerah (RSD) Jombang, Ichlasul Amal (8), meninggal dunia akibat Demam Berdarah Dengue (DBD). Bocah kelas II Madrasah Ibtidaiyyah Negeri (MIN) I Kauman, Jombang itu diketahui tak bernyawa sekitar pukul 05.40 wib di ruang ICU Central RSD Jombang, Minggu (10/2) kemarin.


Kematian Ichlasul Amal yang mengakibatkan geger warga setempat itu sempat menimbulkan banyak pertanyaan. Dugaan salah diagnosa yang mengakibatkan Aam, panggilan akrab Ichlasul Amal meninggal dunia itu diketahui terserang DBD stadium 3 setelah dilakukan 4 kali pemeriksaan.


Syaifuddin, ayah korban menuturkan, putranya tersebut telah menjalani uji laboraturium sebanyak lima kali. Namun dari uji lab sebanyak itu, baru diketahui dalam hasil lab terakhir jika putranya tersebut positif DBD.


“Empat kali uji lab, hasilnya negatif. Namun setelah di uji lab kelima kalinya, anak saya positif DBD,” terang lelaki berputra dua ini sedih.


Namun saat uji lab ke lima didapati kepastian DBD, kondisi putranya tersebut sudah dalam keadan kritis. Ia menyebut, tromosit putranya hanya mencapai 35 ribu dari 150 ribu trombosit yang normal.


“Kenapa empat kali diagnosis sama sekali tak menyebut DBD. Saat dipastikan DBD, kondisi anak saya sudah drop,” katanya menyesalkan.


Atas kondisi ini, ia menyayangkan kinerja dokter yang lamban dalam menentukan penyakit apa yang disertia anaknya sejak Selasa (5/02/2008) lalu itu.


“Apalagi upaya untuk membeli darah sudah kami lakukan. 10 kantong di Jombang. Dan 5 kantong trombosit kami beli di Surabaya . Tapi tak ada hasilnya,” kata pria yang akrab dipanggil Jimbun ini penuh sesal.


Ditambahkan dia, sakit yang dialami putranya tersebut memang dalam kondisi yang kritis. Bahkan ia menyebut, serangan DBD hingga menyebabkan adanya cairan di paru-paru dan otak belakang. Dia meyakini, jika hal ini yang menjadi pemicu kematian anaknya. ’’Untung belum sampai ada darah yang keluar dari hidung dan telinga,” tuturnya lagi.


Kepala Desa Desa Jombang Kec Jombang, Handri Setiawan meminta agar pihak Pemkab setempat melakukan tindakan preventif terhadap kejadian yang baru saja menimpa warganya itu. Menurutnya, di desanya tersebut butuh fogging massal agar wabah DBD segera bisa diatasi.


“Kami khawatir kejadian serupa akan menimpa warga lainnya,” harapnya.


Hingga kemarin, jumlah korban meninggal DBD mencapai 16 orang terhitung mulai tahun 2008 ini. Bahkan atas parahnya wabah DBD di Kab Jombang ini, 18 LSM sempat menggelar aksi demo mengecam kelambanan Dinas Kesehatan setempat.


Tak hanya itu, sejumlah LSM ini mendesak agar Pemkab Jombang segera membuat perda penangulangan DBD, agar dana untuk penanggulangan DBD tersebut bisa segera dicirkan oleh Dinkes.


“Biar Dinkes tak lagi beralasan tak adanya anggaran untuk melakukan upaya fogging dan langkah preventif serta luratif lainnya. Kalau dibiarkan, angka korban terus saja meroket,” tandas Aan, LSM Lingkar Indonesia untuk Keadilan (LiNK) saat dihubungi. abd

Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

0 komentar:

[+/-]Click to Show or Hide Old Comments

Posting Komentar

Komentar Anda ?

Mampir Donk


ShoutMix chat widget
Photobucket
 

Copyright 2009 All Rights Reserved Magazine 4 column themes by One 4 All