Pemkab Gerojok Rp 3 M
JOMBANG – Meski sempat dibantah manajemen RSD, namun sejumlah pihak meragukan keberadaan RSD Jombang bakal bisa berlanjut. Kekhawatiran tersebut diakibatkan belum adanya kepastian pencairan klaim Askeskin ke Rumah Sakit Daerah (RSD) Jombang sekitar Rp 8 M. Tragisnya, kondisi ini jelas akan membawa dampak terganggunya pelayanan masyarakat dan kian bertambahnya biaya operasional RSD sejak klaim dilakukan.
Klaim Askeskin yang hingga kini belum ada kabar pencairannya, diyakini akan memperparah dan menghambat keberlanjutan RSD Jombang sebagai pelayan masyarakat dibidang kesehatan. RSD sebagai satu-satunya rumah sakit milik daerah diprediksikan bakal ‘tutup usia’ jika tidak ditopang dengan suntikan dana segar dari pemerintah daerah.
“Masih bisa operasional meskipun klaim kita kepada PT. Askes sampai kini belum terbayar keseluruhan,” elak Direktur Utama (Dirut) Bapelkes RSD Jombang, dr. Bambang D Hayunanto, SpPK disela kunjungan kerja Menkes RI ke Jombang beberapa waktu lalu.
Pada saat itu pula, menurut Bambang, melalui Depkes RI, Menteri Kesehatan (Menkes) Fadilah Supari menyatakan, akan mencairkan dana segar untuk menutup tunggakan PT. Askes ke rumah sakit senilai Rp 2 triliun. Ironinya, anggaran yang dijanjikan cair dalam waktu dekat itu hingga kini tak juga kunjung datang.
“Entah nanti lewat PT. Askes dulu atau langsung ke rumah sakit, itu yang belum saya ketahui,” akunya.
Sebenarnya, lanjut Bambang, PT. Askes Indonesia telah menutup tanggungan hutang tersebut dari bulan Maret – Mei tahun 2007. Namun pelunasan itu masih tidak bisa menutup total operasional harian dan biaya pelayanan kepada masyarakat di RSD Jombang.
“Pastinya nilai itu masih kurang dari separo jumlah klaim dan kebutuhan rumah sakit dalam mengelola operasionalnya. RSD ini kan sebuah institusi pelayan kesehatan masyarakat bukan bisnis,” ungkap dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin itu blak-blakan.
Menyikapi hal tersebut, anggota Panitia Anggaran (Panggar) DPRD Kabupaten Jombang, Bahana Bela Binanda, Senin (14/1) meyakini, jika klaim Askeskin yang diajukan RSD Jombang tak juga terealisasi akan berimbas pada kondisi RSD Jombang kolaps. Ia pun membenarkan, pihaknya telah menyepakati penyediaan anggaran APBD Jombang 2008 senilai Rp 3 M untuk menggerojok RSD Jombang.
“Anggaran tersebut berupa dana cadangan yang di tempatkan pada pos anggaran tak terduga. Kalau itu tidak secepatnya dilakukan, saya yakin RSD Jombang akan kolaps,” terangnya. “Artinya, tidak hanya rumah sakit saja, dana Rp 3 M yang kita tambahkan ke anggaran tak terduga tahun 2007 yang nilainya Rp 2 M itu untuk kebutuhan saat situasi benar-benar mendesak,” sambung anggota dewan lainnya dari FPDIP, Joko Triono.
Sementara Wakil Bupati (wabup) Jombang, Drs. Ali Fikri sebagai Ketua Tim Anggaran (Timgar) eksekutif mengaku prihatin dengan kondisi RSD Jombang. Melalui anggaran tak terduga, pihaknya telah mencadangkan dana sebesar Rp 3 M untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk dari keberadaan RSD Jombang.
“Dana sebesar itu untuk njagani (berjaga-jaga, red) RSD kalau memang benar-benar kolap. Biaya itu kita lewatkan pos belanja tak terduga tahun ini (2008, red), karena masalah RSD juga merupakan bencana sosial,” paparnya di hadapan Panggar DPRD Jombang beberapa waktu lalu. abd
Bookmark this post: |






0 komentar:
[+/-]Click to Show or Hide Old Comments
>[+/-]Show or Hide Comments
Posting Komentar
Komentar Anda ?