ANTI free sex & film porno Indonesia
indonesia

Kunjungan

KPK
Photobucket
Jangan Tunggu Lama ! Pasang Iklan Disini...

Menilik Arena Mainan di Taman Kebonrojo, Jombang



Sewa Tempat Tak Sebanding Hasil Yang Didapat


JOMBANG – Dengan ekspresi wajah dan langkah pasti, Jumadi (27) warga Jombatan, Jombang, mulai beranjak meninggalkan rumah. Di suasana pagi yang kala itu tertutup gumpalan awan keabu-abuan, lelaki bujangan yang kesehariannya bergelut dengan mainan anak-anak itu tetap berkemas menuju 'arena' mobil-mobilannya, di taman bermain Kebonrojo, Jombang.


Sebagai 'penghibur' anak-anak di taman yang berada di tengah kota Jombang itu, Jumadi perlahan menata mobil balap kecilnya. Satu demi satu, mobil beraneka warna yang berjumlah 5 unit itupun ia pajang di sisi selatan arena taman.


“Sudah setahun saya menggeluti mobil-mobilan ini,” singkatnya dengan mimik bangga.


Menurutnya, bisnis kecil-kecilan ini dirasa sangat menyenangkan. Alasannya, selain ia dapat menghibur anak-anak yang sedang berkunjung di taman, dirinya juga bisa merasakan ketenangan hati dan memberikan kebahagiaan pada anak-anak.


“Ya enak saja Mas. Lagi pula di Kebonrojo ini kan juga banyak hiburan, sekalian membantu para orangtua yang ingin meninabobokkan anaknya,” kata Jumadi.


Lelaki berambut ikal ini juga menceritakan, bahwa dengan harga Rp 3 ribu/5 menit putaran tidak memberatkan pengunjung yang menikmati mobil-mobilannya. Bersama seorang rekannya, Jumadi mengaku, dalam sehari bisa mendapatkan penghasilan hingga Rp 300 ribu/hari.


“Itu kalau pas hari libur tanggal merah atau hari Minggu. Kalau biasanya sih saya cuma dapat hasil paling banyak Rp 40 ribu,” terangnya.


Sambil sibuk menata tiap letak 'dagangannya', Jumadi yang awalnya mengaku tidak memiliki pekerjaan tetap ini langsung tertarik ketika kakak perempuannya menawari ajakan menunggu dan mengoperasikan mobil-mobilan. Tak banyak pikir, Jumadi seketika itu pula menerima tawaran sang kakak menggelar arena balap mobil-mobilan bermesin accu itu di taman Kebonrojo.


“Hasilnya nanti kita bagi sesuai kesepakatan, karena selain nggak seberapa kita juga harus hitung biaya sewa tempat,” jelasnya lugu.


Sewa tempat di taman Kebonrojo, menurut lelaki murah senyum ini harus dibayar kepada Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup (DKLH) setiap bulan sebesar Rp 550 ribu. Meski harga tersebut dinilainya cukup mahal, namun Jumadi dan kakaknya tetap berupaya membayar sewa kepada petugas. Dikatakannya, biaya sewa tempat per bulan itu tidak termasuk harga listrik yang juga tetap dibayar sesuai pemakaian.


“Petugasnya lain antara yang menarik sewa tempat dan bayar listrik. Tapi biarlah dari pada saya diusir nggak bisa dapat tempat dan berdagang,” keluhnya sambil sesaat membersihkan mobil-mobilannya.


Meski biaya sewa terkadang tidak sebanding dengan hasil yang didapat, namun Jumadi mengaku, tak pernah mengeluh dengan kondisinya selama ini. Menurutnya, hal tersebut tidak hanya terjadi pada dirinya, namun pedagang lain yang berjualan di dalam Taman Kebonrojo juga merasakan.


“Bervariasi sewanya, terkadang ada juga yang seratus ribu tiap bulan,” pungkasnya. *

Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

0 komentar:

[+/-]Click to Show or Hide Old Comments

Posting Komentar

Komentar Anda ?

Mampir Donk


ShoutMix chat widget
Photobucket
 

Copyright 2009 All Rights Reserved Magazine 4 column themes by One 4 All