Perempuan Jadi Obyek, Kekerasan Meningkat

Tahun 2008, 96 Kasus Kekerasan Perempuan Merajai Jombang

JOMBANG - Kasus kekerasan terhadap perempuan di Jombang meningkat tajam. Terbukti, dibanding setahun sebelumnya, di tahun 2008 ini sudah tercatat sebanyak 96 kasus kekerasan dialami kaum perempuan.

Koordinator Divisi Pendampingan Women Crisis Center (WCC) Jombang, Sholahuddin mengatakan, di tahun 2007 lalu, kasus kekerasan perempuan di Jombang hanya tercatat 87 kasus. Menurut Sholahuddin, dari 96 kasus yang ditemukan, kasus kekerasan terhadap istri (KTI) merupakan kasus yang paling banyak dan menduduki rangking pertama dengan jumlah 48 kasus.

“Ini sangat memprihatinkan. Dengan meningkatnya angka kekerasan itu menandakan kian rendahnya pemahaman masyarakat terhadap dampak dari kekerasan,” lontar pria yang akrab disapa Udin ini berapi.api, Rabu (31/12).

Dalam catatan akhir tahun lembaganya, Sholahudin merinci, dari 96 kasus kekerasan sepanjang tahun 2008, 48 kasus diantaranya dialami oleh istri. Setelah kekerasan terhadap istri, kata Udin, kasus perkosaan menduduki rangking kedua dengan jumlah sebanyak 18 kasus.

“Posisi ketiga setelah itu, adalah kasus kekerasan dengan modus pelecehan seksual, sebanyak 11 kasus,” terang Udin dalam keterangan persnya.

Lebih jauh ia mengatakan, dari sejumlah kasus tersebut, paling banyak diderita kaum remaja dengan bilangan 36 kasus. Mereka kebanyakan berusia antara 10 – 15 tahun dan 16 – 20 tahun.

“Remaja juga menjadi korban dari unsur kekerasan. Dan usia-usia itu sangat rentan terjadi kekerasan. Selain itu, pemicu dari kekerasan karena perempuan selalu dijadikan obyek,” katanya.

Dijelaskan Udin, sebenarnya jumlah kekerasan terhadap perempuan masih banyak yang belum dapat terdeteksi secara angka. Fenomena tersebut, masih menurut Udin, bisa diibaratkan sebagai teori gunung es.

“Yang terlihat hanya permukaannya saja. Sementara, yang tak terlihat, jauh lebih banyak dan lebih besar dibanding yang terlihat,” ujarnya. abd

Bookmark this post: