JOMBANG - Kelangkaan pupuk bersubsidi di Kabupaten Jombang kian memprihatinkan. Diketahui, pasokan pupuk bersubsidi untuk petani di 5 desa di Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Jombang berkurang. Tak urung, selama hampir dua tahun berjalan ini, para petani yang tergabung dalam 20 kelompok di 5 desa, Pucangsimo, Brodot, Brangkal, Gondang Manis dan Desa Kayen, merasa kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi.
Kondisi ini pun memaksa para petani melakukan langkah antisipasi dengan membuat penyalur resmi pupuk bersubsidi. Namun sayang, langkah tersebut tak membuahkan hasil. Para petani pun jengkel karena merasa upaya tersebut selalu di pingpong oleh pihak terkait.
"Ya, kita bolak-balik dan mondar-mandir hanya kepingin agar pupuk mudah disalurkan kepada petani. Coba bayangkan, sudah hampir dua tahun ini kita kesulitan dapat pupuk bersubsidi," aku Hariyanto (35), petani Desa Pucangsimo, Senin (24/11) kemarin.
Komentar yang sama juga dilontarkan Budi. Petani yang juga Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Jombang ini menuturkan, bahwa pupuk bersubsidi di 5 desa di Kecamatan Bandar Kedungmulyo sulit diperoleh para petani.
"Untuk beli pupuk di KUD itu dimintai uang dulu sebelum pupuk didapat petani. Apalagi, para petani harus punya kupon dengan cara membeli Rp 2000/petani. Kupon itu untuk bukti pembelian pupuk," timpal Musta'in (32) yang duduk bersebelahan dengan Budi.
Musta'in yang ditemui usai pertemuan dengan anggota Komisi B DPRD Kabupaten Jombang dan pihak Mitra Tani di Desa Pucangsimo mengatakan, dirinya bersama para petani akan melakukan aksi jika hal tersebut tak direspon oleh instansi terkait, termasuk DPRD setempat. Pihaknya mendesak, agar realisasi itu dapat dikabulkan secepatnya.
"Saya mencoba menjembatani keinginan para petani dengan mengirimkan surat ijin mendirikan kios atau penyalur resmi pupuk bersubsidi. Dan ternyata hal itu mendapat respon anggota dewan Komisi B hingga akhirnya kita tempuh jalan dialog dengan didukung oleh kelompok tani," tutur Rudi Cahyono menengahi permintaan para petani. "Itu pun nggak gampang," sambungnya.
Menanggapi hal ini, anggota Komisi B DPRD Kabupaten Jombang, H. Munif Jufri mengatakan, pihaknya sangat mengerti dengan keinginan para petani yang kesulitan mendapat pupuk bersubsidi. Menurutnya, Komisi B akan menindaklanjuti upaya kelompok tani untuk mendirikan kios penyalur resmi pupuk bersubsidi di Kecamatan Bandar Kedungmulyo.
"Sesuai dengan kesepakatan dialog dengan para petani, Komisi B akan mempelajari keinginan para petani," terang Munif usai sidak di Desa Pucangsimo yang juga dihadiri Wakil Ketua DPRD, Marsaid.
Dikonfirmasi terpisah, tokoh masyarakat setempat, Djatmiko berharap, agar instansi terkait termasuk Pemkab Jombang dan DPRD setempat ikut peduli dengan kesulitan para petani atas langkanya pupuk bersubsidi. "Kita cuma bisanya berharap agar keinginan para petani ini dapat terealisasi. Karena saat ini sudah mendekati musim tanam," sarannya. abd
Bookmark this post: | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
0 komentar:
[+/-]Click to Show or Hide Old Comments[+/-]Show or Hide Comments
Posting Komentar
Komentar Anda ?