ANTI free sex & film porno Indonesia
indonesia

Kunjungan

KPK
Photobucket
Jangan Tunggu Lama ! Pasang Iklan Disini...

PLN dan Genset Dewan Ganggu Visi-Misi


5 Kali Paparan Program Calon Terhenti


JOMBANG – Penyampaian visi dan misi 3 pasangan calon bupati dan calon wakil bupati (cabup/cawabup) Jombang, Minggu (06/7) kemarin tersendat. Terganggunya momen penting 5 tahun sekali itu akibat pemadaman listrik oleh PLN UPJ Jombang sejak pukul 08.30 WIB. Parahnya lagi, PLN UPJ Jombang selaku pihak yang memiliki kewenangan mendistribusikan kebutuhan listrik di kawasan Jombang tidak mampu menghentikan pemadaman bergilir yang bertepatan dengan jadwal penyampaian visi-misi pasangan cabup/cawabup Jombang.

Menjawab hal ini, Kepala PLN UPJ Jombang, Bambang Heryuwono menyatakan, sehari sebelum pelaksanaan penyampaian visi dan misi pasangan cabup/cawabup di gedung DPRD, pihaknya sudah memberitahukan masalah pemadaman bergilir untuk area Jombang Kota tersebut. Namun, ia mengaku tidak dapat berbuat banyak dengan pemadaman arus listrik yang sudah terjadwal dan bergilir itu.

Kita sudah beritahukan kok. Malah saya sudah buat 100 lembar selebaran untuk pemberitahuan kepada masyarakat tentang pemadaman PLN. Tapi yang jelas, di Penyulang Tembelang Load Sheading sejak pukul 08.30, dan program itu tidak dapat kita hindari,” kelit Bambang.

Kondisi tidak nyaman dan serba was-was tersebut kian bertambah kalut setelah mesin generator berkekuatan 77 PK yang diharapkan dapat menopang kebutuhan listrik di gedung DPRD Kabupaten Jombang tak berfungsi maksimal. Genset tua yang dimiliki Sekretariat Dewan (Sekwan) sejak tahun 1996 itu sering ngadat hingga sempat berkali-kali menghentikan beberapa menit pidato visi-misi dari ketiga pasangan cabup/cawabup.

“Maaf, ini bukan kesalahan teknis dan tidak disengaja,” tangkis Wakil Ketua DPRD setempat yang memimpin jalannya sidang paripurna penyampaian visi-misi dan program pasangan calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di hadapan lebih dari 200 undangan.

Tercatat lebih dari 5 kali pidato visi dan misi yang disampaikan masing-masing pasangan cabup/cawabup Jombang terganggu dan terhenti dengan macetnya arus listrik yang dialirkan dari generator. Tentu saja hal ini mengakibatkan suasana di dalam ruang sidang paripurna yang seharusnya khidmat menjadi kurang nyaman.

“Mohon maaf, jadi mungkin karena teknis. Berarti ini perlu peningkatan anggaran untuk DPRD, sehingga betul-betul nantinya kualitas ini (tersendatnya sound system, red) bisa memuaskan. Jadi kita mendukung sepenuhnya nanti,” kelakar Cabup Suharto dari pasangan HARUM disela pidatonya yang terhenti akibat jeda macetnya genset.

Kegundahan yang dirasakan HARUM ternyata juga berimbas pada 2 pasangan cabup/cawabup nomor satu dan tiga. Pasangan cabup/cawabup Nyono – Halim yang memaparkan visi-misinya diurutan pertama dan pasangan Suyanto – Widjono (TONO) yang bernomor urut tiga juga mengalami hal serupa.

Ironinya, kurang mampunya genset meng-cover kebutuhan daya di ruang sidang paripurna DPRD Kabupaten Jombang mendapat tanggapan serius dari anggota dewan. Seorang dari anggota DPRD setempat dari F-PDIP, Sugeng Hariadi menyayangkan kinerja Sekwan yang tidak terkoordinasi dengan baik. Ia mengatakan, Sekwan harus bertanggungjawab atas ketidaklancaran peristiwa penting tersebut.

“Tadi saya sendiri kan tahu kalau ada gangguan. Saya melihat kerja Sekwan kurang terkonsep terkait peralatan di gedung dewan. Saya sayangkan juga, generator itu tidak pernah ada perbaikan atau service berkala. Sekwan harus bertanggungjawab !” tandasnya bersungut-sungut.

Sayangnya, didesak terkait mata anggaran untuk perawatan peralatan di gedung DPRD ? Sugeng yang ditemui usai sidang paripurna belum dapat menjawab. Ia berjanji, akan me-recheck item anggaran yang diperuntukkan biaya perawatan genset.

Nanti kita cek lah, anggaran dewan ada nggak terkait perawatan mesin genset itu. Setahu saya ngganti oli mesin itu saja hanya sekali. Masak cuma dionggokkan dan dibiarkan begitu saja. Kalau nggak dipakai dibiarkan tanpa pernah dirawat,” culasnya.

Menanggapi hal ini, staf Bagian Umum Sekwan, Hasan Bisri membantah, pihaknya sudah melakukan persiapan sehari sebelum terjadinya pemadaman arus listrik dari PLN. Ia mengaku, untuk biaya perawatan genset dijadikan satu dengan biaya perawatan 15 mobil dewan yang dianggarkan Rp 6 juta/mobil.

Setahu saya sering dipanasi kok, malah 2 hari sekali,” aku Pinto, Kabag Umum Sekwan disela sidang paripurna. abd


Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

0 komentar:

[+/-]Click to Show or Hide Old Comments

Posting Komentar

Komentar Anda ?

Mampir Donk


ShoutMix chat widget
Photobucket
 

Copyright 2009 All Rights Reserved Magazine 4 column themes by One 4 All