ANTI free sex & film porno Indonesia
indonesia

Kunjungan

KPK
Photobucket
Jangan Tunggu Lama ! Pasang Iklan Disini...

BAKAR : 'Ganyang Rizieq, Bubarkan FPI'



Dewan Nyatakan Dukungan


JOMBANG – Sekitar 500-an massa gabungan dari 26 elemen, Jum'at (06/6) kemarin, mendesak pembubaran Front Pembela Islam (FPI). Mereka yang beraksi dengan turun jalan itu juga menyatakan, sikap pemerintah yang lemah dan tidak tegas terhadap aksi anarkis FPI.


Ratusan massa gabungan yang menamakan diri Barisan Kebangsaan Anti Kekerasan (BAKAR) tersebut mengaku resah atas ulah FPI yang tidak memiliki nurani beragama dan berbangsa. Menurut BAKAR, FPI sudah keluar dari norma agama dan melanggar Hak Azasi Manusia (HAM).


Dengan berbaris rapi berjajar, massa BAKAR yang dikomandoi oleh orator di atas truk bak terbuka, tanpa henti menyuarakan 'kekejaman' FPI yang dalam lima tahun terakhir tak terkendali dan liar. Dalam pernyataan sikapnya, BAKAR menuding, bahwa FPI selalu berlindung dibalik agama dalam setiap aksi kekerasan yang dilakukan.


Sikap anti kekerasan dalam aksi damai di sore hari itu sempat menyedot perhatian masyarakat yang dilalui barisan long march BAKAR. Tanpa kenal lelah, 'pasukan' gabungan beberapa unsur tersebut menilai, bahwa FPI telah mencitrakan agama yang dikombinasi dengan takbir dan pentungan.


“Ketakutan publik juga disebar melalui gerakan premanisme secara sistematis. Bahkan acapkali FPI meletakkan agama sebagai pemicu kebencian maupun pembenaran terhadap agama,” ujar Aan Anshori, Direktur LiNK Jombang dalam orasinya.


Atas dasar tersebut, BAKAR menegaskan pernyataan sikapnya dengan 5 tuntutan yang berkaitan dengan ulah preman FPI. BAKAR menyatakan, bahwa NKRI merupakan bentuk final dari kebhinekaan bangsa Indonesia. Selain batas waktu selama 3 bulan untuk pemerintah membubarkan keberadaan FPI, BAKAR juga menuntut FPI meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat Indonesia.


“Termasuk merehabilitasi kondisi korban tragedi Monas ! Mendesak kepada aparat kepolisian untuk tidak menoleransi penggunaan kekerasan dalam menyikapi perbedaan serta menindak tegas pelaku kekerasan dan menangkap aktor intelektual dalam peristiwa Monas !” seru H. Al Is Billy, Ketua DKC Garda Bangsa Jombang di depan Mapolres.


Sayangnya, aksi demo bubarkan FPI yang sempat berhenti beberapa saat di Mapolres Jombang tidak berhasil membawa tanggapan Kapolres Jombang terhadap anarkisme FPI. Kendati demikian, massa yang berjalan tetap melanjutkan orasinya dengan perangkat soundsystem besar menuju gedung dewan.


“Ganyang FPI ! Gantung Habib Rizieq...! Bubarkan FPI !” teriak korlap aksi di atas truk.


Di depan kantor DPRD setempat, secara bergantian, mereka berorasi dan beryel-yel sembari membanting-banting gambar pemimpin FPI, Habib Rizieq Sihab. Para pengunjukrasa yang memenuhi badan jalan tersebut juga meminta agar dewan berani bersikap atas kekerasan yang ditampilkan FPI selama ini.


“Sebagai anggota dewan, saya sangat mendukung aksi ini. Saya juga sepakat FPI dibubarkan ! Karena FPI saya anggap sudah tidak mencerminkan Islam dan ulahnya melanggar ayat kedua dari Pancasila !” lantang Sugeng Hariyadi, anggota Fraksi PDI-P DPRD Kabupaten Jombang dengan pengeras suara.


Sontak, dukungan dewan itu pun mendapat sambutan histeria dari para pendemo. Sugeng Hariyadi berjanji akan meneruskan masalah penolakan dan pembubaran FPI ini ke pemerintah pusat. “Hari Senin depan akan kita tindaklanjuti masalah ini ke Jakarta, bahwa masyarakat Jombang menuntut pembubaran FPI,” sumbar anggota Komisi C ini berapi-api. abd

Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

2 komentar:

[+/-]Click to Show or Hide Old Comments

Anonim mengatakan...

autYa, saya juga setuju. Sebaiknya segala bentuk tindakan anarkhis yang "membungkus diri" dengan dalih agama dan moralitas atau semacamnya seperti itu sebaiknya memang dikubur dari bumi ini.

tresnawati on 11 Juni 2008 pukul 15.56 mengatakan...

Ya, saya setuju bahwa segala macam tindakan anarkis yang "membungkus diri" dengan moralitas atau agama dalam bentuk apapun sebaiknya dienyahkan dari bumi ini. Sayang, seringkali keberadaan mereka justru "dimanfaatkan" oleh pihak-pihak tertentu, entah untuk kepentingan mereka ataupun mengadu domba. Sayangnya mereka seringkali tidak menyadari itu dan justru menganggap itu sebagai sebuah legimitasi. Ironis

>
[+/-]Show or Hide Comments

Posting Komentar

Komentar Anda ?

Mampir Donk


ShoutMix chat widget
Photobucket
 

Copyright 2009 All Rights Reserved Magazine 4 column themes by One 4 All