ANTI free sex & film porno Indonesia
indonesia

Kunjungan

KPK
Photobucket
Jangan Tunggu Lama ! Pasang Iklan Disini...

KPUD Tolak Nur - Imam



Incumbent Single Fighter, Fikri Gabung Nyono – Halim


JOMBANG – Sampai dengan batas akhir pendaftaran calon bupati dan calon wakil bupati (cabup/cawabup) Jombang, Senin (12/5) malam pukul 24.00 WIB, hanya pasangan Hidayatul Nurrohmah – Imam Santoso yang ditolak Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) setempat. Pasalnya, pasangan Nurrohmah – Imam tidak dapat menunjukkan salah satu persyaratan berupa mandat dari pimpinan partai pengusung.


KPUD beralasan, pasangan yang menumpang 'kendaraan' Partai Demokrat dan gabungan partai politik (parpol) tersebut tidak mematuhi ketentuan aturan yang telah ditetapkan. KPUD dalam keterangannya menyebutkan, sesuai dengan Keputusan KPU No. 6/2008 pasal 9 menerangkan bahwa partai politik maupun gabungan partai politik yang mendaftarakan pasangan calon wajib menyerahkan surat pencalonan yang ditandatangani oleh pimpinan partai politik.


“Atau para pimpinan partai politik yang bergabung, yaitu Ketua dan Sekretaris partai politik atau sebutan pimpinan lainnya,” papar Minan Rohman, Ketua Pokja Pencalonan KPUD Jombang.


Dalam ulasannya dihadapan para hadirin yang mengikuti dan mendukung pasangan Nurimam, Minan juga mengatakan, ketua dan sekretaris parpol ataupun gabungan parpol harus sesuai dengan kewenangan yang didasarkan pada AD/ART parpol dengan tingkat daerah pencalonannya.


“Mengacu pada hal tersebut, maka dengan berat hati kami menolak pengajuan pasangan cabup Ir. Hidayatul Nurrohmah dan cawabup, Drs. Imam Santoso. Berkenaan formulir model B-KWK surat pencalonan tidak ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris Pimpinan Partai Politik,” tandasnya.


Tak urung, acuan yang digunakan oleh KPUD tersebut memantik reaksi dari kubu Hidayatul Nurrohmah – Imam Santoso. Dengan serta merta, pendukung pasangan yang datang sekitar pukul 23.55 WIB tersebut langsung melakukan interupsi. Mereka ngotot agar formulir pendaftaran pasangan cabup/cawabup tersebut diterima oleh KPUD.


“Saya minta ini diterima. Perkara nanti ditolak ataupun tidak tunggu sampai ada verifikasi dulu. Pokoknya kita minta diterima, titik !” sanggah Munir, seorang dari tim sukses pasangan Nurrohmah – Imam berapi-api.


Dimintai komentarnya, cabup Hidayatul Nurrohmah menyatakan, bahwa pihaknya tidak akan mudur dari pencalonan. Sebab, menurutnya, mekanisme tertinggi untuk pengesahan cabup maupun cawabup ada di tingkatan DPP Partai Demokrat. Menurutnya, rekomendasi dari DPP Partai Demokrat nanti yang akan menggugurkan posisi cabup/cawabup yang lebih dulu mendaftar di luar mekanisme.


“Ya, DPP nanti yang punya kebijakan. Siapa yang direkomendasikan oleh DPP dilihat saja nanti. Kita kan masih punya atasan yaitu DPP Partai Demokrat. Lihat saja nanti siapa yang direkomendasi oleh DPP,” terangnya sambil berlalu.


Sebelumnya, kubu DPD PAN yang mengusung Ali Fikri maju ke Pilkada ternyata urung mencalonkan diri. Dengan berbagai pertimbangan, sekitar pukul 23.45 WIB, kubu Ali Fikri mendatangi Sekretariat KPUD untuk membubuhkan dukungan kepada pasangan Nyono – Halim. Menurut sumber DPD PAN Jombang, komitmen awal yang dibangun antara Suyanto – Ali Fikri sebagai cawabup gagal setelah incumbent melirik adik kandung Gubernur Jatim yang juga Sekdakab Jombang, Widjono Soeparno.


“Masih seperti tadi malam. Kita sudah menandatangani dukungan untuk pasangan Nyono – Halim,” cetus Sugiarto, Sekretaris DPD PAN melalui ponselnya.


Sementara, dari proses pengembalian formulir dan pendaftaran pasangan cabup/cawabup yang dibuka KPUD Jombang sejak tanggal 6 – 12 Mei 2008, pasangan Mundjidah Wahab – Ikhsan Effendi mendahului pasangan cabup/cawabup lainnya. Pasangan yang diusung PPP dan caretaker PKB Jombang tersebut datang sekitar pukul 16.00 WIB dengan diarak ratusan massa pendukung pasangan tersebut.


“Hidup Bu Mundjidah ! Hidup Cak Ikhsan ! Hidup PPP ! Hidup PKB !” yel-yel para pendukung Mundjidah – Ikhsan.


Tak mau kalah. Pasangan Nyono Suherli – Halim Iskandar yang datang mendaftarkan diri sekitar pukul 20.00 WIB juga diikuti ratusan pendukung beratnya. Pasangan yang didukung Partai Golkar dari kubu Nyono dan PKB Halim Iskandar serta diperkuat koalisi antara PKS dan PAN tersebut, diyakini banyak kalangan bakal menggedor kekuatan solid PDIP yang mengusung incumbent Suyanto – Widjono Soeparno.


“Harus ada perubahan. Dan Jombang harus berubah,” teriak cawabup Halim Iskandar dalam sambutannya.


Sementara itu, incumbent Suyanto yang lebih memilih bergandengan dengan Widjono Soeparno juga 'melampiaskan' niatannya mengikuti Pilkada Jombang, 23 Juli nanti itu dengan menjalankan amanat peraturan perundang-undangan yang berlaku. “Terima kasih kepercayaannya, kita akan jalankan amanah sesuai dengan aturan yang telah digariskan. Dan itu tekad bulat kita berdua untuk menyejahterakan rakyat Jombang,” sambut Suyanto yang diarak seluruh jajaran PDIP Jombang bersama tim berbaju putih dan ratusan pendukungnya.


Tidak lama kubu Suyanto – Widjono berlalu meninggalkan lokasi pendaftaran di Sekretariat Pendaftaran KPUD Jombang. Sekitar pukul 23.05 WIB, arak-arakan pasangan Suharto – Mujib Musta'in Romly memasuki sekretariat pendaftaran pasangan cabup/cawabup. Selain Partai Demokrat, keduanya juga didukung kekuatan 12 parpol gabungan yang merapatkan barisan mengusung pasangan Suharto – Mujib. abd

Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

0 komentar:

[+/-]Click to Show or Hide Old Comments

Posting Komentar

Komentar Anda ?

Mampir Donk


ShoutMix chat widget
Photobucket
 

Copyright 2009 All Rights Reserved Magazine 4 column themes by One 4 All