TAMBAKBERAS – Niatan Partai Golkar yang akan memasangkan calon terkuatnya Nyono Suharli dengan Hj. Mundjidah Wahab sebagai wakil bupati terancam kandas. Pasalnya, kubu Mundjidah mengaku, hingga saat ini antara kedua belah pihak belum ada pembicaraan secara resmi.
Parahnya lagi, Hj. Mundjidah Wahab yang disebut-sebut mewakili Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tetap menolak dicalonkan sebagai wakil bupati (wabup) di Pilkada Jombang, 23 Juli mendatang. Pihaknya menyatakan, tidak akan mundur dalam pencalonan sebagai bupati dalam pertarungan Pemilihan Umum Bupati/Wakil Bupati (pilbup) Jombang nanti.
“Masak perempuan harus selalu di bawah, sekali-kali kan perlu juga di atas,” kelakarnya sembari menyebut selama ini pihaknya tetap mengambil posisi sebagai orang nomor satu di Pilkada Jombang. “Tidak ada tawar-menawar Mas,” lanjut Mundjidah.
Menyinggung pinangan dari Partai Golkar yang berencana menempatkan dirinya sebagai wabup ? Mundjidah yang dikonfirmasi harian ini mengelak, jika dirinya telah dilamar oleh kubu partai berlambang beringin. Dikatakan olehnya, bahwa sampai saat ini pihaknya tetap tidak akan menerima jika ditempatkan di posisi kedua oleh Partai Golkar.
“Siapa bilang kita sudah dipinang ? Kalau pekara pinang-meminang tidak hanya itu (Partai Golkar, red) saja, banyak partai yang meminang saya. Tapi ya gitu, mintanya selalu di nomor dua. Saya katakan, waktu itu Pak Nyono (Nyono Suharli, red) hanya sebatas pribadi menawari saya berpasangan, bukan institusi,” sanggahnya tegas.
Lebih jauh dirinya juga menyebut, bahwa proses rekomendasi untuk calon tunggal di kubu Partai Golkar Jombang juga belum ada kepastian. Ia juga mengungkapkan, selama ini pihaknya belum menentukan sikap untuk ajakan berkoalisi dengan Partai Golkar di Pilkada.
“Saya juga menyesalkan opini yang berkembang tentang adanya koalisi antara PPP dengan Partai Golkar. Belum ada pembicaraan yang mengarah ke sana (koalisi, red). Sekali lagi saya tegaskan, niatan Partai Golkar memasangkan saya sebagai wakil bupatinya Pak Nyono, itu hanya pribadi. Jadi nanti dulu, wong kita tetap inginnya di posisi nomor satu kok,” ungkapnya kepada Mojokerto Pagi.
Dihubungi terpisah, Sekretaris Tim Pilkada Partai Golkar, Budiman tidak menampik niatan Partai Golkar (PG) bergandengan dengan PPP. Dirinya juga mengatakan, bahwa Nyono Suharli sebagai cabup yang diusung Partai Golkar di Pilkada Jombang akan dipasangkan dengan Hj. Mundjidah di posisi wabup.
Namun dirinya juga mengakui, bahwa kesepakatan yang dijalin antara kedua kubu hanya dalam koridor pembicaraan pribadi. Menurutnya, pihaknya masih menunggu persetujuan secara resmi dari partai berlambang Ka'bah untuk membulatkan kesepakatan awal tersebut.
“Sebenarnya kalau Mas Nyono (Nyono Suharli, red) sudah tidak ada masalah soal legalitas formal dalam penetapan dia (Nyono Suharli, red) sebagai calon bupati Jombang dari Partai Golkar. Tinggal tunggu dari PPP bagaimana ?” ulasnya via seluler, Minggu (27/4) kemarin.
Lebih lanjut dikatakannya, keberadaan Nyono Suharli sebagai cabup dari partai beringin sudah mendekati rekomendasi dari DPP. Ia pun mengklaim, bahwa 90 persen semua kalangan di DPD Partai Golkar Jombang maupun Partai Golkar di wilayah Propinsi telah sepakat dan menetapkan Nyono Suharli sebagai cabup.
“Seperti yang sudah sering saya katakan, legal formal jelas, verifikasi juga layak dan konvensi juga sudah kita laksanakan, apalagi yang dipermasalahkan ? Saya tidak memastikan, tapi paling tidak sebelum tanggal 1 Mei 2008, rekomendasi DPP PG sudah kita dapat,” tandasnya. abd
Bookmark this post: | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
0 komentar:
[+/-]Click to Show or Hide Old Comments[+/-]Show or Hide Comments
Posting Komentar
Komentar Anda ?