Gedung baru Instalasi Rawat Jalan (IRJ) Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Daerah (Bapelkes RSD) Jombang yang dibangun dengan dana APBN tahun 2007 senilai Rp 2,8 M tersebut kian menambah deret sukses RSD Jombang dalam meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat. Acara yang juga dihadiri Wakil Bupati (Wabup) Jombang, Drs. H. Ali Fikri serta jajaran direksi dan staf RSD Jombang itu diharapkan menjadi pusat layanan masyarakat dibidang kesehatan.
Menkes yang saat itu juga didapuk sebagai pembuka dan penggunting pita berangkai bunga melati itu mengaku bangga dengan keberadaan RSD Jombang dengan gedung IRJ barunya. Disamping itu, Menkes juga menyatakan harapannya agar bangunan yang kini telah dioperasionalkan penggunaannya itu dapat melayani masyarakat segala lapisan.
“Saya tidak ingin masyarakat kurang mampu tidak dapat menikmati layanan maksimal dari rumah sakit ini (RSD Jombag, red). Apalagi dengan gedung barunya, masyarakat miskin jangan diabaikan,” pinta Siti Fadillah Supari dalam sambutannya.
Ia juga menambahkan, pihaknya tetap akan memberikan dukungan secara penuh jika memang RSD Jombang semakin dapat meningkatkan profesionalismenya dalam hal pelayanan kesehatan masyarakat. Yang lebih melegakan, didepan para undangan dan hadirin yang tumpah ruah di sisi utara halaman gedung baru RSD Jombang itu, Menkes menyatakan, akan segera menuntaskan masalah hutang PT Askes yang mencapai miliyaran rupaih kepada RSD Jombang.
“Tapi sebelumnya akan kita audit dulu dari jumlah total klaim Askeskin kepada RSD Jombang. Karena kita tetap menganut azas transparans,” katanya yang disambut tepuk meriah para hadirin dan undangan.
Sebelumnya, Direktur Utama (Dirut) Bapelkes RSD Jombang, dr. Bambang D Hayunanto juga mengatakan, bahwa RSD Jombang dari waktu ke waktu terus berbenah dalam hal pelayanan kesehatan masyarakat. Dalam sambutannya, Bambang mengungkapkan, bahwa rumah sakit yang memiliki motto CINTAKU ini dalam penghujung tahun 2006 lalu telah mendapat berbagai macam penghargaan.
“Diantaranya dengan label ISO. Karena selama ini kita ingin menjadikan RSD Jombang sebagai tempat pelayanan kesehatan masyarakat yang jauh dari image menyeramkan, kumuh dan kotor. Kita ingin suasana yang terbangun dalam hal pelayanan terasa teduh dirasakan masyarakat,” terang dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin ini terbuka.
Harapan dan sukses berikutnya juga tertuang dari ungkapan langsung Wabup Jombang, Ali Fikri. Wabup menjelaskan, RSD Jombang yang termasuk bagian dari satuan kerja (satker) di bawah lingkup Pemkab Jombang itu merupakan penghasil Pendapatn Asli Daerah (PAD) terbesar. Diantara satker-satker yang lain, RSD Jombang telah memasukkan PAD tahun 2007 lalu tidak kurang dari Rp 40 M.
“Tapi uang sebesar itu di APBD hanya catatannya saja. Karena PAD yang dihasilkan oleh RSD Jombang dikembalikan untuk dikelola sebagai operasional RSD Jombang. Jadi sebenarnya RSD Jombang telah dapat beroperasi dengan swadana sendiri. Itu yang tidak ada di satker lain,” terangnya. abd
Bookmark this post: |
0 komentar:
[+/-]Click to Show or Hide Old Comments[+/-]Show or Hide Comments
Posting Komentar
Komentar Anda ?